Assalamualaikum sahabat Addawaa Indonesia, sahabat pasti pernah memiliki keinginan yang belum tercapai, apa yang kita lakukan ketika keinginan atau impian itu belum terwujud? Pastilah kita akan berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkan keinginan tersebut dan kemudian berdo’a. karena ada orang bijak berkata ”orang yang berusaha tanpa do’a maka dia sombong, dan orang berdo’a tanpa usaha sama saja bohong.” Maka keduanya harus sama-sama imbang untuk mendapatkan hasil yang di harapkan.
banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan do’a, contohnya do’a adalah obat, sebagai penolak balak, dan lain sebagainya. Terus menerus berdoa juga bisa menjadi obat untuk hati kita yang gersang agar selalu terbasahi dengan selalu terhubung pada Allah Ta’ala.
Namun ada yang perlu di garis bawahi dalam berdo’a, dalam buku yang di karang Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang berjudul Ad-daa’ Wa Ad-dawaa’ membahas tentang masalah terburu-buru dalam mengharap terkabulnya do’a. Salah satu kesalahan yang dapat menghalangi terkabulnya doa adalah ketergesa-gesaan seorang hamba. Ia menganggap do’a lambat dikabulkan, lantas iapun merasa jenuh dan letih, sehingga ia meninggalkan do’a.
Di ibaratkan seperti orang yang menanam sebutir biji atau tanaman, kemudia dia menyiram, namun karena merasa terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu pun akan membiarkan tanaman tersebut. dalam Shohih Bukhori terdapat riwayat dari Abu Hurairah RA.
Bahwa Rasulullah bersabda :
Yang artinya “Do’a setiap kalian akan di kabulkan selama tidak tergesa-gesa, yaitu dengan berkata : ‘saya sudah berdo’a, tapi belom juga dikabulkan.’”
Dalam Shohih Muslim, dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda:
Yang artinya “Do’a seorang hamba akan terkabul selama tidak berdoa untuk kemaksiatan, atau untuk memutus silahturahmi, dan selama ia tidak tergesa-gesa.”para sahabat bertanya : Wahai Rasulallah, seperti apa bentuk tergesa-gesa tersebut?” Nabi mejawab: “Hamba tadi berkata: ‘Aku telah berdoa, sungguh aku telah berdoa, namun Allah belum juga mengabulkan do’aku.’ Ia meresa jenuh dan letih, lalu akhirnya meninggalkan do’a.”
itulah kenapa kita dilarang untuk tidak tergesa-gesa dalam berdo’a. Ketika tergesa-gesa dalam berdoa pasti akan muncul rasa jenuh dan letih dan akhirnya meninggalkan do’a. selama do’a kita berdoa untuk kebaikan bukan untuk kemaksiatan do’a tersebut akan terkabul. Seorang hamba ketika sudah mengatakan “aku telah berdoa berulang kali namun Allah tidak kunjung mengabulkan do’aku.” Atau dengan kata-kata dengan maksud yang sama. Seakan-akan dia protes kepada Allah, dan akhirnya dia berprasangka buruk kepada Allah Ta’ala.
Mungkin seringkali kita tidak menyadari ucapan tersebut pernah kita ucapkan atau kita pernah berfikir seperti itu, justru yang menghalangi terkabulnya do’a kita. hal ini bisa disebabkan karena melemahnya iman dan ilmu kita. Hanya kepada Allah kita memohon ampun.
Teruslah berdoa meski kita lihat do’a kita belum terkabul, karena terkadang doa yang kita pinta akan di balas oleh Allah dengan sesuatu yang lain, sesuatu yang mungkin menurut Allah jauh lebih baik dari apa yang kita pinta, bisa dengan bentuk diampuni dosa-dosa kita, atau dia angkat derajat kita di sisi Allah Ta’ala. Bisa jadi Allah masih rindu akan rintihan do’a kita di malam hari sehingga ditunda terlebih dahulu, atau dikabulkan ketika di akhirat nanti, Allah lah yang maha tau.
Tergesa-gesa dalam derdo’a merupakan salah satu hal yang bisa menghambat terkabulnya doa, penting bagi kita megetahui penghalang-penghalang terkabulkanya do’a. karena doa adalah senjatanya orang-orang beriman. Sekian dari kami jika ada salah kami mohon maaf, dan jika ada kebenaran itu datangnya dari Allah Ta’ala.
wallahu a’lam bishawab
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Sumber Referansi :
Kitab Ad-daa’ wa Ad-Dawaa’ karangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dengan pentahqiq Syaikh ‘Ali Hasan bin ‘Ali Halabi al- Atsari. (macam-macam penyakit hati yang membahayakan dan resep pengobatanya)
https://muslimah.or.id/8314-adakah-kita-tergesa-gesa-dalam-berdoa.html